Penjelasan Tindihen

Posted by Ikhsan Permadi at Tuesday, July 06, 2010

         Mungkin beberapa dari Anda pernah merasakan fenomena"tindihen". Ketika Anda sedang asyik terbuai mimpi tiba-tiba Anda terbangun, karena merasa ingin kembali tidur atau merubah posisi tidur Anda mencoba menggerakkan tubuh sedikit namun tiba-tiba...deg! entah kenapa tubuh tidak bisa digerakkan, tangan, kaki, seluruh tubuh tidak mau bergerak walaupun sudah mengerahkan seluruh tenaga. Seolah-olah Anda merasa tertindih(tindihen-jawa)oleh "sesuatu". Yang paling parah adalah ingin sekali bibir berteriak minta tolong, tetapi...tidak sepatah katapun keluar, argh! Apa-apaan ini! Padahal Anda sedang dalam keadaan sadar atau mungkin masih setengah sadar. Pikiranpun segera melayang kemana-mana, perasaan bingung, panik, takut, bercampur jadi satu. Pernah terbesit di pikiran jika ada"sesuatu"tiba-tiba membuka pintu kamar atau ada makhluk tidak dikenal muncul di pojok kamar..hahaha, benar-benar horor.. Ujung-ujungnya komat-kamit membaca ayat kursi dalam hati kemudian mencoba memejamkan mata(kalau saya sih dulu begitu).

         Ya, seperti itulah kira-kira keadaan seseorang yang sedang mengalami fenomena tindihen(walaupun dengan sedikit mendramatisir, hehe..), atau istilah kerennya Sleep Paralysis. Mitos yang beredar di masyarakat mengenai fenomena ini rata-rata sama, yaitu ada jin atau makhluk halus lain yang sedang menindih tubuh kita. Makanya, di daerah Jawa, fenomena ini lebih dikenal dengan nama tindihen(bahasa jawa dari tertindih). Dalam bahasa Indonesia sendiri Saya belum menemukan istilah untuk Sleep Paralysis ini. Kalau itu mitos, lalu apa penyebabnya? Tidak mau kan terus berlarut-larut dalam mitos yang tidak ada buktinya..

         Bagi Anda yang pernah menonton film 3 Idiot(ngakak nih filmnya), mungkin Anda masih ingat ketika Raju hampir meninggal karena mencoba bunuh diri. Di rumah sakit, Raju yang terbaring lemah coba dihibur dengan banyak kabar baik oleh sahabat-sahabatnya(walaupun mereka cuma ngibul, haha). Disitu dipaparkan oleh Phia bahwa Raju masih dapat melihat dan mendengar tetapi tidak bisa bergerak, seperti itulah kira-kira.

         Namun ada yang lebih ilmiah lagi, menurut Dr. Max Hirshkowitz, direktur Sleep Disoders Center di Veteran Administration Medical Center di Houston, Sleep Paralysis muncul ketika otak mengalami kondisi transasi antara mimpi dan kondisi sadar. Ketika manusia tidur, ada dua tahapan besar yaitu REM (Rapid eye movement) dan Non REM. Apa itu? Ketika manusia tidur, 80 menit pertama tubuh memasuki kondisi Non Rem, lalu diikuti 10 menit REM. Siklus 90 menit ini berulang sekitar 3 sampai 6 kali semalam. Selama Non REM, tubuh menghasilkan beberapa gerakan minor dan mata bergerak-gerak kecil.
Ketika masuk ke kondisi REM, detak jantung bertambah cepat, hembusan nafas menjadi cepat dan pendek dan mata bergerak dengan cepat. Dalam kondisi inilah mimpi tercipta dengan jelas dan tercipta suasana atau objek-objek di dalam mimpi.Ketika bermimpi pada kondisi REM, otak mematikan fungsi gerak sebagian besar otot tubuh sehingga kita tidak bisa bergerak. Dengan kata lain, lumpuh sementara. Fenomena ini disebut REM Atonia. Meskipun angka-angka itu tidak mutlak namun secara normal seperti itu.

         Secara simpel, fenomena ini terjadi ketika kita terbangun dari tidur terlalu cepat secara tiba-tiba. Namun karena terlalu cepat tadi kerja otak menjadi tidak sinkron, sehingga impuls yang dikirim ke anggota tubuh belum siap diterima oleh tubuh itu sendiri. Jadi kita akan merasakan tidak mampu bergerak atau berteriak walaupun(otak)kita sudah memerintahkan demikian. Hal ini masuk akal karena saat kita tidur, tubuh kita akan sangat beristirahat, bahkan kerja jantung akan melambat, sehingga jika tiba-tiba terbangun dan tubuh belum siap, akan mengalami fenomena Sleep Paralysis tadi itu. Menurut hasil penelitian Dr.Hirshkowitz, ia menyimpulkan kalau efek ini hanya berlangsung selama beberapa detik hingga paling lama sekitar satu menit.(tubuh sudah bisa menyesuaikan diri). Jadi bukan karena ada makhluk halus dan sebagainya itu..

         Oh iya, Sleep Paralysis lebih sering dialami oleh orang yang tidur terlentang(pernah mengalami ketika tidak terlentang belum?). Dan juga orang yang kelelahan maupun tidur di jam tidur yang tidak seperti biasanya. Karena itulah usahakan tidur teratur kecuali dalam keadaan terpaksa jika tidak ingin mengalami ini..hehe... :D

Artikel Terkait